Begini Kata Bunda Melenial Atau Siska Rumondor, Peran Pemuda Sebagai Pelopor dalam Membangun Misi Kebangsaan Melalui Sumpah Pemuda 1928

refubliknews.com,
Jakarta, Setiap tanggal 28 Oktober diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Hari Sumpah Pemuda mulanya diawali pada tahun 1928 yang merupakan hasil rumusan dari Kongres Pemuda II Indonesia. Momentum tersebut dipercaya sebagai pengobar semangat para pemuda untuk membebaskan diri dari kolonialisme Belanda kala itu.

Peran pemuda sebagai pelopor dalam membangun visi kebangsaan melalui “Sumpah Pemuda 1928” telah mengantarkan Indonesia pada kemerdekaan. Peran tersebut tercatat dengan tinta emas sepanjang masa.

Pada momen yang bersejarah ini, peringatan tanggal 28 Oktober hari sumpah pemuda juga diperingati dan digelar bersama sama anak-anak kolong jembatan dan juga warga sekitar di pemukiman pemulung kata Ketua Umum sekaligus pendiri dari Bunda Milenial Sisca Rumondor di kolong Jembatan Tol Penjaringan Jakarta, Jum’at (28/10/22).

Bunda Milenial adalah komunitas ibu-ibu yang pada saat ini berkonsentrasi berkegiatan dengan berkebaya.

Kami mengadakan di tempat seperti ini karena semakin ke sini anak-anak itu tidak mengetahui, tidak peduli tentang nasionalisme dan cinta kepada negara kita Indonesia. Kalau di sekolah mungkin mereka mendapatkan pelajaran bagaimana menyatakan ikrar sumpah pemuda tetapi bagaimana dengan anak-anak pra sejahtera yang berada di kolom jembatan. Dan itu adalah bagian dari perhatian dari kami sebagai seorang bunda memberikan edukasi tidak harus di ruangan kelas tetapi di kolong jembatan pun kami bisa lakukan seperti itu, ungkap Sisca.

Inilah yang menjadi tekad kita untuk meneruskan perjuangan kemerdekaan mewujudkan cita-cita saat ini dan sepanjang masa. Semangat untuk selalu bersungguh-sungguh membangun Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur secara dinamis sesuai konteks lingkungan strategis yang selalu berubah, bebernya.

Tadi kita lakukan beberapa kegiatan antara lain mewarnai gambarnya itu pun khusus kami perkenalkan anak-anak memakai kebaya. Karena kami hadir di sini dengan memakai kain dan kebaya dan juga kami memperkenalkan dengan memakaikan kain dan kebaya kepada anak-anak di sini dan juga kepada orang tuanya. Beginilah sejatinya perempuan Indonesia dengan busana yang memang sejak zaman dahulu seperti itu sehingga dari kecil kita sudah memperkenalkan cinta kepada tanah air kepada bangsa, kepada bahasa dan juga kepada budaya yaitu melalui busana yang kita pakai dan yang kita perkenalkan kepada mereka itu adalah tujuan kami dan memang berkegiatan di masyarakat marginal, tegas Sisca.

Itu memang program kerja Bunda Milenial dari tahun ke tahun tidak hanya di hari ini tapi yang kami kerjakan memakai kebaya tidak harus berada di hotel atau di gedung atau di Mall tetapi di jalanan pun bahkan di kolong jembatan pun itu bisa kita lakukan. Kita tidak merasa ribet, tidak merasa repot karena busana perempuan Indonesia dari dulu adalah seperti ini. Yang penting kita nyaman memakainya tidak seperti harus berpesta. Kita sesuaikan dengan lingkungan sekitar pada waktu kita menghadiri kegiatan, pungkas Sisca.

Kami menitipkan negara ini, kami menitipkan bangsa ini kepada anak-anak tercinta jangan melupakan ataupun jangan meremehkan bahwa kita punya gunung yang sangat besar yaitu Indonesia yang itu harus dijaga siapapun pemimpinnya siapapun yang menjabat di jabatan apapun tetapi yang kita jaga adalah negara Indonesia. Generasi muda lanjutkan terus perjuangan semua pahlawan dari zaman dahulu dan kemudian orang tua kita melakukan banyak hal untuk negeri kita tercinta ini, tutup Sisca.

RN/indah/red

Pos terkait

Tinggalkan Balasan