Kamrussamad: APBN 2023 harus Antisipasi Konflik Laut China Selatan

refubliknews.com,
Jakarta,-Tensi Beijing dan Taipei pasca kedatangan Nancy Pelosi, Ketua DPR AS, di Taipei, diprediksi banyak pengamat dapat berubah menjadi sumber konflik militer di Laut China Selatan, Jakarta, Kamis, (4/8/2022)

Anggota Komisi XI DPR RI Kamrussamad mengingatkan pemerintah, khususnya kementerian keuangan untuk mempertimbangkan konflik militer Laut China Selatan dalam penyusunan APBN 2023.

“Belajar dari APBN 2022, proses penyusunannya tidak mempertimbangkan perang Ukraina-Rusia. Tidak ada prediksi perang Ukraina-Rusia akan pecah. Padahal, realitanya saat ini perang Ukraina-Rusia menjadi episentrum resesi global, selain pandemi covid tentunya.”

” Presiden Jokowi akan membacakan Pidato Nota Keuangan APBN 2023, yaitu tanggal 16 Agustus Minggu depan, kita ingatkan Jangan sampai APBN 2023 mengulang hal yang sama. Pemerintah harus antisipasi Perlunya pertimbangan perang Laut China Selatan dalam penyusunan RAPBN 2023. Kalau ini tidak diantisipasi, dampak pecahnya perang di Laut China Selatan kepada ekonomi nasional akan jauh lebih besar dibanding dampak perang Ukraina-Rusia. Selain karena Indonesia berada di lingkaran inti episentrum konflik, LCS juga menjadi wilayah yang kaya SDA dan lintasan strategis lalu lintas rantai pasok dunia dan Indonesia.”

“Sehingga, apabila perang pecah di Laut China Selatan, selain dampak ekonomi, maka Indonesia juga akan mengalami dampak langsung berupa terjadinya kerusakan dan kehancuran di wilayah Natuna sebagai salah satu sumber eksplorasi sumber pendapatan negara. Kemungkinan-kemungkinan terburuk dari perang di Laut China Selatan, harus disiapkan dalam RAPBN 2023 sejak sekarang.”

Ir.H.Kamrussamad S.T.,M.Si
Anggota DPR RI Komisi XI, Fraksi Gerindra, Dapil Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kep.Seribu

RN/m.fidri/red

Pos terkait

Tinggalkan Balasan