Sedikit Menyerap Putra Daerah, Kampus Unsika di Gerudug Massa

refubliknews.com,-Karawang | Federasi Serikat Pekerja Kerakyatan (FSPK) dan Serikat Tani Karawang beserta Karang Taruna Karawang menggerudug Gedung Rektorat Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika).

Dalam aksinya, massa menuntut agar kuota penerimaan mahasiswa baru pada jalur mandiri yang dibuka oleh Unsika tersebut bisa menyerap masyarakat Kabupaten Karawang yang ingin melanjutkan pendidikan kuliah di Unsika, dan bukan malah menyerap orang-orang diluar Karawang.

“Kita meminta agar kuota sebesar 30 persen untuk jalur mandiri di Unsika diberikan seluas-luasnya untuk masyarakat Kabupaten Karawang,” ujar Dhani Sudirman,
Sekretaris umum Karang Taruna Kabupaten Karawang kepada wartawan, pada Jumat, 28 Juni 2024.

Ia menyebut, pihaknya sangat menyayangkan tindakan tersebut karena saat ini masih banyak masyarakat Kabupaten Karawang yang mengeluh sulit untuk kuliah di daerahnya sendiri.

Padahal, lanjut Dhani, masyarakat yang ingin melanjutkan kuliah di Unsika merupakan masyarakat kurang mampu.

“Mereka (masyarakat karawang) yang tidak mampu melanjutkan anaknya kuliah di luar kota karena keterbatasan ekonomi. Seharusnya Unsika mampu memanfaatkan hal itu untuk mengakomodir keinginan mereka,” ungkapnya.

“Dan jajaran Rektorat harus mengingat sejarah, Unsika tidak akan sebesar ini jika tanpa masyarakat Kabupaten Karawang,” Imbuhnya.

Dhani juga mengatakan, jika selama ini Unsika tidak transparan, baik jumlah dan indikator terkait penilaian passing grade di Jalur Mandiri ini.

Oleh sebab itu, pihaknya bakal terus mengawal proses tahapan jalur mandiri ini sampai selesai, dan memastikan masyarakat Kabupaten Karawang mampu mengenyam pendidikan yang layak di tanah kelahirannya sendiri.

“Akan terus kita kawal. Sampai nanti pengumuman pada tanggal 9 Juli 2024, ternyata tidak sesuai dengan janji mereka, kita akan melakukan aksi yang lebih besar dari aksi hari ini,” tandasnya.

Sementara itu, Tokoh Masyarakat sekaligus Dosen Senior di Unsika, Sonny Hersona mengapresiasi aksi yang dilakukan Karang Taruna Karawang bersama FSPK dan Serikat Tani Karawang tersebut. Karena telah memperjuangkan masyarakat Karawang.

Tidak hanya itu, Ia juga sepakat dengan mereka (aksi massa), agar 30 persen dari kuota penerimaan Jalur Mandiri seharusnya dibuka seluas-luasnya bagi masyarakat Kabupaten Karawang.

Sebab, menurutnya hal itu merupakan sebuah pengabdian Unsika bagi Masyarakat Karawang. Akan tetapi, semuanya harus jelas dan transparan.

“Misal, 1000 orang dari jalur mandiri, minimal setengahnya atau 400 untuk orang-orang Karawang yang ingin berkuliah di Unsika, itu merupakan salah satu bentuk pengabdian Unsika,” ungkap Sonny.

Ia juga mengaku sangat kecewa jika memang orang Karawang yang ingin berkuliah di unsika dipersulit dan bahkan tidak diakomodir oleh pihak kampus.

“Jelas sangat kecewa, dan harus diingat, roh berdirinya Unsika memang diperuntukkan bagi masyarakat Karawang yang tidak mampu untuk berkuliah,” pungkasnya.

RN/raffa christ manalu/red

Pos terkait