refubliknews.com,
Jakarta 22/11/2023
Badan Pengurus Pusat Majelis Alimat Indonesia (MAI) periode 2023-2027 menggelar acara pengukuhan kepengurusan baru oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P di ruang VIP komplek Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.
Pasca Musyawarah Nasional (Munas) ke-6 MAI yang dilaksanakan pada 7 Oktober 2023 lalu di komplek gedung DPR/MPR itu terpilih Ketua Umum yang baru yakni Prof. Dr. Hj. Sylviana Murni, SH., MSi.
Pada kepengurusan baru ini, semakin banyak tokoh cendekia perempuan Indonesia yang tergabung dan siap memberikan kontribusinya bagi masyarakat.
Selain Menko PMK, hadir juga dalam kesempatan tersebut Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar secara virtual dan Duta Besar Malaysia untuk Indonesia diwakili Atase Agama, Kedutaan Malaysia Jakarta, Ustadz Moh. Shamsuri bin Ghazali.
“Ayat Al-Quran Surat Lukman yang tadi saya bacakan di depan, saya ingin menyampaikan bahwa pada 1000 hari pertama seorang anak setelah dilahirkan sangat tergantung pada peran perempuan sebagai seorang ibu, sehingga sangat menentukan perkembangan anak,” ujar Muhadjir Effendy dalam sambutannya, Rabu 22/11/2023
Muhadjir menuturkan, pihaknya sangat terbuka untuk kerjasama dengan MAI misalnya dalam mewujudkan Indonesia bebas stunting.
Ia yakin bahwa MAI merupakan organisasi strategis yang memiliki kualitas sumber daya manusia (SDM) para cendikia perempuan sehingga akan memberikan sumbangsih bagi bangsa dan negara.
“Untuk agenda agenda MAI karena nanti akan menyiapkan masa depan bangsa ya, kami sangat terbuka untuk melakukan kerjasama, contohnya dalam penanganan stunting dimana yang paling efektif itu ketika janin masih dalam kandungan karena intervensinya bisa melalui sang ibu. Semoga dalam waktu dekat ini, 100 persen Puskesmas di Indonesia sudah memiliki alat USG sendiri,” katanya.
Lebih lanjut Muhadjir menyampaikan saat ia bertemu dengan seorang ilmuwan perempuan, Prof. dr. Adi Utarini, MSc., MPH, PhD dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang masuk dalam daftar 100 Orang Paling Berpengaruh 2021 di dunia versi majalah TIME.
“Beberapa hari lalu saya menemui Prof. Dr. Uut yang berhasil mengaplikasikan bakteri pada nyamuk wolbachia, dimana temuan ini sangat monumental dan tingkat keamanannya hampir 90 persen dan diakui dunia. Nyamuk wolbachia ini mengintervensi atau mengurangi kasus demam berdarah dengue (DBD). Ini bukti bahwa cendikia perempuan Indonesia juga punya karya nyata untuk dunia,” ungkapnya.
Sementara itu, KH. Nasaruddin Umar menyampaikan permohonan maafnya karena tidak bisa menghadiri acara pengukuhan secara langsung. Namun demikian, beliau menyatakan kesiapannya untuk bekerjasama dengan MAI dalam menyukseskan program pendidikan kader ulama perempuan.
“Di Istiqlal sedang berlangsung pendidikan kader ulama perempuan dimana ini satu-satunya dan pertama di dunia dan mendapat dukungan dari Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir dimana kami akan bersama-sama menyusun kurikulum pendidikan kader ulama perempuan. Kami berharap nanti MAI bisa bekerjasama dalam menyukseskan program pendidikan kader ulama perempuan ini,” katanya.
Sylviana Murni, sebagai Ketua Umum MAI periode 2023-2027 dalam sambutannya menyampaikan bahwa MAI merupakan organisasi yang menghimpun para ilmuwan wanita serta mempunyai visi untuk berkontribusi dalam kajian keislaman, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pemberdayaan masyarakat serta mengadakan kegiatan-kegiatan yang diharapkan dapat menjadi solusi atas permasalahan umat dan bangsa.
Perkumpulan yang didirikan oleh para intelektual Muslimah Indonesia sejak tahun 1999 ini telah berkiprah luas dan sebelumnya dipimpin oleh para tokoh muslimah seperti Prof.Dr. Nabilah Lubis, Lc., M.A., Dr. Irid Farida Rachman Agoes, M.A., Ph.D., dan Prof.Dr. Hj. Amany Lubis, Lc., M.A.
“Dalam aktivitasnya, organisasi ini aktif melakukan pengkajian dan penelitian, pengembangan dan pemberdayaan masyarakat serta sosialisasi dan publikasi guna pengembangan ilmu pengetahuan serta penerapannya bagi kemanfaatannya dalam kehidupan masyarakat,” kata Sylviana Murni.
Pimpinan Komite I DPD RI ini menjelaskan bahwa MAI secara aktif juga berkomunikasi dengan berbagai elemen bangsa, utamanya para ilmuwan Muslimah Indonesia di dalam maupun di luar negeri, mengembangkan kerja sama dengan kementrian, organisasi, individu maupun lembaga yang memiliki maksud dan tujuan yang sama.
Berperan serta melakukan berbagai kegiatan pendidikan, agama, sosial budaya, ekonomi, komunikasi-dakwah, iptek dan kesehatan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan umat di bidang-bidang tersebut,” jelasnya.
“Pengurus pusat MAI terdiri dari para alimat yang menguasai dan ahli di berbagai bidang, lulusan dari berbagai universitas di dalam maupun luar negeri yang juga merupakan para akademisi yang aktif berkiprah di bidangnya masing-masing,” tutup Sylviana Murni Senator Dapil DKI Jakarta itu.
RN/Eman Sulaeman/red