KEPALA DAERAH DAN MASYARAKAT HARUS KOMIT MENCEGAH & MENANGANI STUNTING DI DAERAHNYA MASING-MASING

refubliknews.com,
Jakarta |

Gerakan Nasional Angkatan Ulama dan Rakyat (GN Aura) Korwil Sumatera kerja sama dengan Rumah Herbal Indonesia mengadakan Seminar Pencegahan dan Penanganan Stunting menuju Indonesia Emas 2045, Minggu 24 September 2023 Gratis secara Virtual. Peserta Seminar ini cukup ramai terdiri dari Akademisi, Praktisi, Birokrasi, Tenaga kesehatan, LSM, Organisasi Profesi, Kader Kesehatan, dan Masyarakat Umum. Tahun 2022 Prevalensi Stunting 21,6%, tertinggi di NTT 35,3%, Sulawesi Barat 35%, & Papua 34,6%. Demikian dilaporkan oleh Rozita,SM Ketua Panitia sekaligus Direktur Biro kesehatan DPP GN Aura, Minggu 1 Oktober 2023.

Narasumber yang tampil pada Seminar ini adalah Dr H Misri Hasanto,M.Kes dengan Materi : Bahaya Stunting bagi Anak, Keluarga, Masyarakat, Bangsa, dan Negara. Sedangkan Narasumber kedua adalah Susan GPS dengan judul Produk Atomy Alternativ Pencegahan dan Penanganan Stunting Masa kini.

Dr H Misri memaparkan bahwa Stunting pada Balita terjadi akibat kekurangan asupan gizi secara kronis, sehingga terjadi gangguan tumbuh-kembang Balita tersebut. Berdasarkan pengalaman dilapangan Stunting juga disebabkan kurangnya Pengetahuan ibu tentang Gizi sewaktu hamil dan pola asuh yang salah pada Balitanya. Jika ini dibiarkan terus menerus akan menimbulkan Gizi Buruk dan penyakit Marasmus atau Kwashiorkor. Dampak Stunting pada keluarga akan menimbulkan ekonomi keluarga berkurang, karena biasanya waktu ibu akan terkuras untuk menjaga anak Stunting yang sering sakit sakitan. Padahal ibu bisa bekerja membantu Ayah untuk membantu ekonomi keluarga.

Dampak Stunting pada Anak bisa mengakibatkan Anak mudah sakit dan sulit untuk belajar, sehingga anak sulit untuk sekolah pada pendidikan yang lebih tinggi. Hal ini akan bermasalah Sosial ditengah masyarakat, bisa terjadi kenakalan, Mencuri, Pecandu Narkoba, timbul kejahatan, dan masalah sosial lainnya.

Jika anak Stunting ini terus jadi dewasa dan sampai Lansia, ia akan beresiko menderita penyakit Degeneratif seperti : Diabetes, Hipertensi, Stoke, dan penyakit kronis lainnya, ujar Dr H Misri yang pernah sebagai Pembina Pencegahan dan Penanganan Stunting terbaik di Riau tahun 2020 dan 2021.

Pencegahan Stunting dimulai dari Perempuan Pra Nikah, ibu hamil, dan ibu menyusui, karena harus dimulai sebelum adanya Bayi dan Balita. Disinilah penting edukasi Gizi dan Kesehatan serta pola asuh yang baik pada calon ibu dan ibu Balita.

Atomy mempunyai herbal dan Suplemen alternatif pencegahan dan penanganan Stunting masa kini tanpa efek samping, seperti : Asam Folat, Calsium, Spurilina, dan lainya, harganyapun relatih murah, demikian pemaparan Susan GPS saat jadi Narasumber Seminar.

Menanggapi Seminar ini, Ketum DPP GN Aura Marsekal TNI (P) DR Drs Bastari R,SH M.Sc, M.Pd, M.Si(Han) menyambut baik dan untuk menyiapkan generasi di masa depan harus dimulai dengan kesehatan yang baik dan Indonesia harus terbebas dari Stunting. Saya berharap setiap Kepala Daerah harus Komit terhadap upaya pencegahan dan penanganan Stunting di Daerahnya masing-masing, karena ini merupakan salah satu indikator kinerja Kepala Daerah. Jika Balita Stunting banyak di Daerahnya, berarti Kepala Daerah gagal membina kesehatan masyarakatnya, ujar Ketum DR Drs Bastari.

RN/m. Fidri/red

Pos terkait