refubliknews.com,
Purwakarta – Wanayasa Kuliner Fair (WKF) kini hadir setiap hari dalam kurun waktu sepekan kedepan, hal itu, bertepatan dengan momentum milangkala Purwakarta ke 192 dan Kabupaten Purwakarta ke 55, sehingga, dengan adanya kegiatan WKF ini, masyarakat bisa langsung menyerbu stand-stand kuliner yang tersedia.
Ketua Pelaksana Kuliner Milangkala Purwakarta, Kecamatan Wanayasa, Cep Farid, mengatakan, saat ini Kecamatan Wanayasa memiliki sentra kuliner tersendiri, lokasinya tepat di alun-alun Kecamatan Wanayasa, ada 50 pelaku UMKM yang menjajakan dagangannya untuk memanjakan lidah masyarakat pengunjung.
“Sentra kuliner ini, kali pertama diresmikan pada 5 November 2022 lalu, bukanya setiap malam Minggu, kami menamakannya Wanayasa Kuliner Fair (WKF),” ujar Cep Farid, kepada awaq media, disela-sela pembukaaan Kuliner Milangkala Purwakarta, pada Senin 17 Juli 2023.
Saat ini, bertepatan dengan peringatan Milangkala Purwakarta, maka pihaknya membuat gebrakan baru, aktivitas kuliner ini diperpanjang, tidak hanya satu malam, yakni hanya malam Minggu saja.
Melainkan diperpanjang sejak, Senin 17 Juli sampai 22 Juli 2023, atau sepekan kedepan, adapun jam bukanya mulai pukul 14.00 WIB sampai dengan 22.00 WIB.
Bagi pecinta kuliner, tempat ini menjadi surganya, karena ada 50 stand pelaku usaha yang masing-masing menjajakan dagangannya dengan keunikan dan kekhasan masing-masing.
Kuliner yang dijajakan bervariasi, dari makanan tradisional khas Wanayasa, hingga makanan mancanegara, salah satu yang khas, adalah kue Cocorot asli dari Wanayasa dan merupakan kuliner legend, sedangkan yang paling hits, adalah ‘Odeng’ kuliner dari Korea Selatan.

Cep Farid menyebutkan, dengan adanya pusat kuliner ini tujuannya adalah sebagai titik awal bergeliatnya lagi perekonomian masyarakat pasca dihantam badai wabah pandemi Covid-19.
“Ini, merupakan titik kebangkitan para pelaku UMKM, selama 3 tahun kita terpuruk akibat pandemi,” ujarnya.
Tak hanya itu, dalam momentum Milangkala Purwakarta ke 192 dan Kabupaten Purwakarta ke 55 ini, ada yang unik, yaitu, para pelaku UMKM menghias stand-nya seindah dan sekreatif mungkin, bahkan, ada satu hari (pada tanggal 20 juli) bertepatan dengan hari ulang tahun purwakarta para pedagangnya wajib menggunakan baju adat.
Baik itu, adat sunda, nusantara bahkan internasional, nantinya, stand dan baju adat pelaku UMKM ini dilombakan, tentunya, lanjut Farid, akan ada hadiahnya sebagai bentuk apresiasi yang bentuknya adalah uang pembinaan.
“Jadi, di pusat kuliner ini tidak melulu ada transaksi jual beli, namun, kita sisipi edukasi dan kecintaan akan adat dan budaya,” ungkap Cep Farid.
“Selain itu, pada acara pembukaan ini warga yang berkunjung bisa memeriksakan kesehatan secara gratis, karena, pihaknya telah bekerjasama dengan DPK Wilayah IV PPNI Purwakarta, Rumah Perawatan Luka Trinanda, dan juga Klinik Mata dr Ueng,” jelasnya.
Sementara itu, Camat Wanayasa, Heryadi Erlan WD mengatakan, kuliner Wanayasa ini bukan untuk memecah konsentrasi kuliner yang ada di pusat kota, justru, dengan adanya pusat kuliner di wilayah pinggiran, menjadi salah satu alternatif masyarakat untuk melepas penat selepas bekerja.
“Kami menjadi pioner adanya pusat kuliner di kecamatan, dan konsisten buka setiap malam Minggu, bahkan, saat ini sepekan kedepan bertepatan dengan momentum milangkala Purwakarta,” ujar Abah, sapaan akrabnya.
“Dengan adanya pusat kuliner ini, diharapkan menjadi titik awal kebangkitan UMKM di wilayah pinggiran pasca badai Covid-19, bahkan, khusus untuk Kuliner Milangkala Purwakarta ini, pihaknya menargetkan perputaran uang minimalnya Rp 300 juta selama sepekan kedepan,” pungkasnya.
RN/rafael christian manalu/red