refubliknews.com,-Cirebon | Viralnya pemberitaan kasus pembunuhan dan pemerkosaan Vina Dewi Arsita dan Muhammad Rizky (Eky) di Cirebon, berimbas pada maraknya penyebaran berita hoaks terkait kasus tersebut.
Ketua Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK) Kabupaten Cirebon, Akhmad Rofahan, mencatat lonjakan signifikan berita hoaks di Cirebon hingga mencapai 1.000 persen pada bulan ini.
“Biasanya hanya 1-3 kasus hoaks per bulan, namun dua minggu terakhir ini melonjak menjadi sekitar 40 kasus, didominasi hoaks terkait kasus kriminalitas,” ujar Rofahan.
Ia menjelaskan, lonjakan ini dipicu oleh tiga kasus besar yang menggegerkan publik dalam waktu berdekatan, yaitu penemuan mayat di Desa Tegalgubug Lor, penemuan mayat di kos Kedawung, dan kasus pembunuhan Vina Cirebon.
“Informasi hoaks yang paling banyak beredar berasal dari kasus Vina, karena banyaknya masyarakat yang berasumsi di media sosial,” jelasnya.
Fatalnya, lanjut Rofahan, banyak netizen yang menelan mentah-mentah asumsi tersebut dan membagikannya ulang, sehingga informasi yang tidak benar ini tersebar luas.
“Banyak akun dengan nama Egi dipublikasikan sebagai pelaku DPO, padahal itu tidak benar. Hal ini dapat berakibat fatal bagi pemilik akun yang dicatut,” bebernya.
Rofahan menghimbau, masyarakat untuk lebih bijak dalam menyebarkan informasi, terutama jika masih berupa dugaan. Ia juga menyarankan untuk tidak menyebarkan nama orang atau akun yang belum terbukti kebenarannya.
“Jika dirugikan, laporkan dengan UU ITE. Kita juga dorong aparat penegak hukum untuk segera menyelesaikan kasus ini agar penyebaran hoaks mereda,” pungkasnya.
RN/raffa christ manalu/red