refubliknews.com,-Jakarta | Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, menolak merespons pertanyaan mengenai keberadaan buronan mantan Caleg PDIP, Harun Masiku.
Didampingi beberapa pengacaranya, Hasto tiba di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin, 10 Juni 2024.
“Sesuai dengan komitmen saya sebagai warga negara yang taat hukum, hari ini saya datang memenuhi panggilan dari KPK. Saya didampingi oleh penasihat hukum kami dan akan memberikan keterangan sebaik-baiknya,” kata Hasto kepada media.
Ia mengakui, bahwa dirinya dipanggil sebagai saksi dalam kasus yang menjerat Harun Masiku. “Jadi mohon sabar, nanti saya akan memberikan keterangan pers selengkap-lengkapnya,” ujarnya.
Namun, saat ditanya apakah mengetahui keberadaan Harun Masiku, Hasto Kristiyanto enggan menjawab. “Nanti-nanti ya,” jawabnya singkat.
Hasto dijadwalkan diperiksa oleh tim penyidik sebagai saksi dalam kasus suap terkait Pergantian Antar Waktu (PAW) anggota DPR RI Dapil Sumsel I Fraksi PDIP periode 2019-2024 pada pukul 10.00 WIB.
Tim penyidik akan mendalami informasi mengenai keberadaan Harun dan kemungkinan adanya pihak-pihak yang sengaja menyembunyikan Harun sejak ditetapkan sebagai tersangka pada 9 Januari 2020.
Sebelumnya, tim penyidik telah memeriksa orang-orang dekat Hasto, termasuk Simeon Petrus selaku Tim Advokasi Pemilu PDIP, menantu Simeon bernama Hugo Ganda, serta Melita De Grave, seorang mahasiswa yang merupakan kerabat Hugo.
Dalam upaya mencari Harun Masiku, KPK juga telah memeriksa mantan Komisioner KPU RI, Wahyu Setiawan, yang sudah bebas bersyarat sejak 6 Oktober 2023. Wahyu diperiksa KPK pada Jumat, 29 Desember 2023, untuk memberikan informasi mengenai keberadaan Harun Masiku.
Bahkan, KPK telah menggeledah rumah Wahyu di Banjarnegara, Jawa Tengah, pada Selasa, 12 Desember 2023, sebagai bagian dari upaya pencarian Harun Masiku.
RN/raffa christ manalu/red
