Singgung Kasus Vina Cirebon, Keluarga Korban Pembunuhan di Karimun Cari Keadilan

refubliknews.com, Karimun | Pihak keluarga korban kasus pembunuhan di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, mencari keadilan. Tiga bulan berlalu, pengungkapan kasus pembunuhan Halimah (30) belum juga menemui titik terang.

Ningsih, kakak almarhumah Halimah, sudah meminta bantuan kepada Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Rogate Batam, pada 6 Mei lalu untuk menangani kasus ini agar terungkap dan pelaku dihukum seadil-adilnya.

Dia tidak ingin pengungkapan kasus pembunuhan adiknya berlarut-larut seperti perkara pembunuhan Vina di Cirebon, Jawa Barat. Sejak kejadian pada 2016, tiga pelaku pembunuhan Vina belum juga ditangkap.

Ningsih mengatakan, lambatnya penanganan kasus mendiang adiknya karena pelaku diduga merupakan oknum TNI AD berinisial MFS, dari Sub Detasemen Polisi Militer (Denpom) 1/62 Tanjung Balai Karimun.

Menurutnya, mendiang adiknya sudah berpacaran selama 3 bulan dengan oknum TNI AD itu. Adiknya ditemukan meninggal dunia di rumahnya di Perumahan Sinar Indah, Kelurahan Teluk Uma, Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun, pada Sabtu, 17 Februari 2024.

MFS adalah orang terakhir yang saat itu bersama Halimah di dalam rumah tersebut. Hasil visum dan berdasarkan rekaman CCTV, korban dibekap pelaku dan ditemukan dalam kondisi meninggal.

“Kalau bisa nyawa harus bayar nyawa, kasihan anak-anak almarhumah, pelaku harus dihukum mati,” kata Ningsih, kepada media, pada Sabtu, 18 Mei 2024.

Dia menjelaskan, kasus pembunuhan ini sempat ditangani penyidik dari Polres Karimun. Namun, karena terduga pelaku pembunuhan merupakan anggota TNI AD, Polres Karimun kemudian menyerahkan kasus tersebut ke Denpom 1/6 Batam.

Ningsih mengaku sudah berkali-kali mendatangi Denpom I/6 Batam, bersama kuasa hukumnya. Ia hanya mengetahui bahwa kasus ini masih ditangani pihak Denpom I/6 Batam.

“Menurut Komandan Denpom Batam, kasus yang melibatkan anggotanya itu tinggal menunggu lab for audio video dari Polda Sumut yang saat ini sedang memeriksa CCTV dan 4 buah HP milik diduga pelaku Muhammad Fatria Saragih (MFS) maupun milik almarhumah,” ujar Ningsih.

Pihak keluarga berharap, pengungkapan kasus pembunuhan Halimah bisa segera dituntaskan, dan motifnya terungkap. Selama ini pihak keluarga hanya bisa berdoa.

RN/raffa christ manalu/red

Pos terkait