Sekolah SLB Kelurahan Prancis Diduga Memiliki Bangunan Mubasir di Tapteng.

refubliknews.com,-Tapteng Beberapa Bangunan Sekolah Laar Biasa tingkat SD, SMP, SMA tingkat provinsi Sumatra Utara (Sumut) di memiliki bangunan yang mubasir dan diduga menjadikan perumahan masyarakat.

Dinilai kepala sekolah tidak dapat melaksanakan tugas sebagai pemimpin dimana memicu banyaknya bangunan yang Mubasir dari pemerintah pusat provinsi Sumatera Utara (Sumut), akan tetapi tak difungsikan sama sekali sehingga di duga Sekolah kelurahan Prancis kecamatan Pinang Sori, Kabupaten Tapanuli Tengah ini sebagai peluncuran dana yang sia-sia.

Selain ruangan yang sayang sama sekali tidak ada kegunaan semenjak dibangunnya siap hingga sampai saat ini ditambah siswa hanya beberapa saja. Dan Kita ketahui apa sebab apakah karena betul tak ada yg mau sekolah disini atau karena apa.

pengawas juga harus berperan aktif sebetulnya dengan kepala sekolah jauh sebelumnya, untuk mempertimbangkan apakah bangunan ini benar-benar difungsikan atau tidak.

Pembangunan sekolah tingkat Sumut sangat banyak yang masih membutuhkan dan betul di pergunakan jauh dari sekolah SLB Kelurahan Sitonong Prancis, sebetulnya hal ini dikaji betul oleh pengawas dan kepseknya sebelum diAcckan.

Mirisnya lagi, sekolah SLB Kelurahan Sitonong Prancis ini tidak menyurupai bentuk lingkungan pendidikan, dimana sudah sepi tidak pernah ada lambang Negara kita berupa tanda Lumbung pendidikan berupa Bendera merah putih sementara tiang ada, naas tali bendera tidak ada.Sebanyak delapan kali saya memonitoring sekolah ini tapi tali bendera ini tak kunjung dibeli serta tak diperhatikan.

Sekolah ini memberikan suatu frustasi pada masyarakat sekitar, saat tiap memonitoring sekolah ini. Dimana bertanya-tanya apakah ini betul-betul sekolah atau simbolisasi saja untuk mengcofer dana pusat tahun anggaran 2019 hingga sampai tahun ini untuk pembangunan.

Secara amatan situasi sekolah yang Mubasir serta tidak teratur pemeliharaannya akibat kurangnya siswa yang ada didalam dan juga tenaga pengajar. Sementara lokal begitu banyak terakhair awal tahun 2024 bangunan ini bertambah sebanyak tiga, namun sayang tidak di fungsikan.

Beberapa kali Reporter Media GarisPolisi.Com dan selaku Ketua DPC PJS Sibolga-Tapteng mencek sekolah SLB Kelurahan Prancis ini, akan tetapi kepala sekolah tak kunjung jumpa bahkan Guru jarang berada di lokasi serta siswa, tidak tahu entah karena tidak ada siswa atau emang ini prosedur sistem sekolah ini.

“Kami percaya pemerintah pusat dapat menganalisis hal ini dan dilakukan peninjauan ulang di Sekolah SLB Kelurahan Prancis ini, mana hal ini merupakan suatu hal yang tak bisa di biarkan. Dimana dana-dana Miliyaran, Ratusan juta di guncurkan untuk pembangunan sekolah tersebut, tapi tidak ada manfaatnya di tengah orang banyak, khususnya di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng).

Atas ketegasan kami selaku Masyarakat sekitar, semoga Capdis dan inspektur serta kepala dinas pendidikan provinsi Sumatera Utara saat ini dapat melakukan peninjauan langsung di sekolah SLB Kelurahan Prancis ini, dimana sekolah SLB ini suka-suka pemimpin yang di percaya saat ini dan takutnya adanya dugaan-dugaan besar memberikan laporan-laporan yang tidak valid yang tidak sesuai fakta di sekolah ini.

RN/Sefri F.Siahaan/red

Pos terkait