Plt. Asisten Pemerintah dan Kesra Setdakab Tapteng Ikuti kegiatan Forum Kemitraan dan Kerja Sama Fasilitas Kesehatan Dengan Pemangku Kepentingan Kabupaten Tapteng.

refubliknews.com,
PANDAN-Plt. Asisten Pemerintah dan Kesra Setdakab Tapteng Erman Syahrin Lubis, S.Sos, M.AP, mengikuti kegiatan Forum Kemitraan dan Kerja Sama Fasilitas Kesehatan dengan Pemangku Kepentingan Kabupaten Tapanuli Tengah, bertempat di Ruang Rapat Garuda Kantor Bupati Tapteng, pada Kamis (15/08/2024).

Pada kesempatan itu Plt. Asisten Pemerintah dan Kesra Setdakab Tapteng Erman Syahrin Lubis, S.Sos, M.AP, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah dan sesuai arahan Pj Bupati Tapteng
Bapak Dr. Sugeng Riyanta, SH, MH,
Pemkab Tapteng mendukung sepenuhnya Program Universal Health Coverage (UHC) di Tapteng dan Pemkab Tapteng mengusulkan Anggaran pada tahun 2025, guna mendukung program UHC 100% di Kabupaten Tapanuli Tengah., serta memastikan kebutuhan medis Masyarakat khususnya peserta JKN terpenuhi melalui pelayanan yang berkualitas dari Fasilitas kesehatan,, untuk mencapai target UHC 100 % diharapkan kerjasama dari seluruh stakeholder maupun Pemangku Kepentingan, Mendukung terwujudnya UHC 100% di Kabupaten Tapteng pada tahun 2025 mendatang.

“Salah satu upaya dalam hal kepesertaan adalah melalui kerjasama yang strategis, yaitu Dinas Sosial, Dinas PMD dan Dinas Kesehatan agar tercapai Validasi Data yang akurat untuk mengetahui Masyarakat yang belum terdaftar JKN”

Sementara itu M. Arief Hermansyah Kepala Bagian Mutu Layanan Fasilitas Kesehatan menyampaikan, perlu adanya optimalisasi kegiatan promoritf preventif di Puskesmas
se-Kabupaten Tapteng dalam mendukung capaian indikator KBK sehingga tercapai 100%. Lost Income KBK Puskesmas Kabupaten Tapteng pada tahun 2024 adalah sebesar Rp.527.698.193. Optimalisasi pemanfaatan dana kapitasi diperlukan untuk peningkatan mutu layanan seperti ketersediaan sarana prasarana, obat dan BMHP yang mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan No 6 Tahun 2022.

Salah satu inovasi yang dilakukan oleh FKTP Puskesmas Hutabalang terhadap pelayanan Prima yaitu mengantar pasien yang dirujuk ke Rumah Sakit dengan menggunakan Ambulans dan Puskesmas Hutabalang akan meningkatkan Pelayanan Obstetry, yaitu dengan penggunaan/pemanfaatan USG bagi ibu hamil sehingga diharapkan dapat menurunkan potensi kematian ibu dan anak.

Peningkatan mutu layanan di FKRTL salah satunya melalui terpenuhinya standar waktu tunggu layan rawat jalan ≤ 60 menit. Secara keseluruhan waktu tunggu rawat jalan FKRTL di Kabupaten Tapanuli Tengah belum tercapai dengan rincian sebagai berikut:

RSUD Pandan dan Klinik Utama Yakin Sehat dapat meningkatkan performa dengan melakukan evaluasi internal terhadap alur layanan, dan peningkatan pemanfaatan antrean online melalui MJKN untuk mencapai waktu tunggu rawat jalan maksimal 60 menit.

Penyakit Kronis kecil Lain-Lain (Q-5-44-0) merupakan CBGs tertinggi rawat jalan di Kab Tapanuli Tengah yaitu sebanyak 81.113. Sedang dilakukan Self Assement oleh RSUD Pandan terkait dengan kunjungan berulang tersebut. Sebagai alternative pelayanan dapat dioptimalkan melalui program obatkronis, iterasi, bahkan Program Rujuk Balik (PRB).

Penyakit jantung merupakan penyakit katastropik tertinggi di Kab Tapanuli Tengah sehingga perlu dilakukan berbagai upaya edukasi dan promosi kesehatan kepada Masyarakat tentang pola hidup sehat. Selain itu, RSUD Pandan berkomitmen meningkatkan pelayanan khususnya penyakit katastropik yaitu dengan cara penambahan beberapa alat penunjang Medis seperti endoscopi, Treadmill dan Cathlab pada semester II Tahun2024.

Nara sumber lainnya Kepala Bagian Penjaminan Manfaat dan Utilitas
Rini Melsika Hutahaen, menjelaskan bahwa Proses Digitalisasi Pelayanan melalui Elektronik Rekam Medic sedang dalam proses Bridging antara ERM dengan SIM BPJS Kesehatan. Adapun potensi risiko yang dapat terjadi adalah kegagalan terkirimnya data kesistem BPJS atau ketidak pahaman user dengan sistem yang baru, sehingga BPJS Kesehatan Cabang Sibolga menyarankan agar sebelum di Implementasikan Bridging system dapat dilakukan sosialisasi oleh Vendor kepada seluruh petugas di Faskes.

Dalam menjaga kesinambungan program JKN maka diperlukan penerimaan iuran yang maksimal untuk semua segment. Berikut ini perbandingan antara biaya pelayanan kesehatan dengan iuran JKN periode Tahun 2023 dan 2024.

Pertemuan ini turut dihadiri
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kota Sibolga apt. Rita Masyita Ridwan, S.Si, M.Kes., AAAK,
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pandan Muhammad Hidayat
Al-Arief, kepala Dinas Kesehatan Tapteng Plt. Kepala Dinas Kesehatan Tapteng, Nurlailan Batubara, S.Kep, M.Kep, Direktur UPTD Rumah Sakit Umum Daerah Pandan, dr. Fadli Syahputra, M.Ked, Sp.A.

*RN/Sefri F.Siahaan/red/

Pos terkait