regubliknews.com,
Kabupaten Bogor | Penjabat atau Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin dampingi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Hadi Tjahjanto memberikan sertifikat hunian tetap (Huntap) kepada warga di Desa Sukaraksa, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, pada Jumat 19 Januari 2024.
Sertifikat hunian tetap tersebut diberikan kepada warga yang terdampak bencana longsor dan banjir bandang yang terjadi pada awal tahun 2020 lalu di Kecamatan Cigudeg dan Jasinga. Akibat peristiwa longsor dan banjir bandang tersebut, beberapa perkampungan diwilayah tersebut hilang tertimpa material longsor dan banjir bandang.
Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin mengatakan, sertifikat hunian tetap yang diberikan oleh pemerintah kepada warga terdampak merupakan kerja bersama antara stakeholder dan membuktikan bahwa kehadiran negara itu nyata.
“Ini merupakan kerjasama antara Kementerian ATR/BPN, BNPB, Kementerian PUPR dan Pemkab Bogor yang sangat membantu, termasuk Ombudsman. Kedepan mungkin jadi pertimbangan kita untuk membuat rumah itu jangan didaerah rawan bencana,” kata Bey.
Ia juga menuturkan, pemberian sertifikat kepada warga dilakukan bertahap dan akan di selesaikan hingga tuntas kepada 2.347 kepala keluarga (KK) yang menerima.
“Pemberiannya bertahap, untuk hari ini diberikan sebanyak 51 sertifikat, kemudian sisanya diserahkan juga yang menjadi hak mereka,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri ATR/Kepala BPN, Hadi Tjahjanto menyebutkan, sebanyak 51 sertifikat hunian tetap telah diberikan kepada warga yang bertempat tinggal di Desa Sukaraksa, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
“Baru saja kita serahkan sertifikat hak guna bangunan (HGB) kepada masyarakat yang terdampak bencana alam tahun 2020 lalu, sebanyak 51 sertifikat, dan sertifikat ini hasil kerjasama PTPN VIII yang melepas tanahnya kurang lebih 52,8 hektare dan sudah berstatus hak pengelolaan Kabupaten Bogor,” ucap Hadi Tjahjanto.
Ia menjelaskan, target dari pembangunan hunian tetap sebanyak 2.347 rumah. “Rencana pembangunan pada waktu itu sebanyak 2.347 rumah, dan sudah selesai sekitar 1.400 rumah, sisanya kurang 970 rumah akan segera diselesaikan. Hari ini, perwakilan untuk menerima sertifikat itu sebanyak 51 kepala keluarga,” jelasnya.
Hadi Tjahjanto pun berpesan kepada warga yang telah mendapatkan sertifikat untuk menyimpan ditempat yang aman. Sehingga, pada suatu saat nanti ingin berwirausaha bisa menggunakannya untuk usaha yang produktif bagi perekonomian.
“Harapannya, sertifikat itu disimpan dengan baik, dan tentunya saya sampaikan kepada masyarakat juga, bisa untuk meningkatkan perekonomian apabila ada usaha UMKM. Namun, saya harus ingatkan juga, usaha itu yang bersifat produktif yang bisa meningkatkan perekonomian masyarakat,” ungkapnya.
RN/raffa christ manalu/red