PEP Sangasanga Terus Perluas Program CSR PROKESMAS PUJA untuk Lawan Stunting dan TBC

refubliknews.com,- PT. Pertamina EP (PEP) Sangasanga Field terus memperkuat komitmennya terhadap peningkatan kesehatan masyarakat melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) bertajuk Program Kesehatan Masyarakat Terpadu Menuju Sejahtera (PROKESMAS PUJA) di Kelurahan Sungai Seluang, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara.


Inisiatif ini lahir sebagai respon atas masih tingginya angka kasus tuberkulosis (TBC) dan stunting di wilayah Samboja, sekaligus rendahnya pemahaman masyarakat terhadap pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Melalui PROKESMAS PUJA, PEP Sangasanga menghadirkan layanan kesehatan berbasis komunitas yang menggabungkan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif secara menyeluruh.Rabu.22/10/2025


Program ini telah mencatat sejumlah hasil konkret: sebanyak 92 kader kesehatan telah dilatih, 10 instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dibangun untuk memperbaiki sanitasi, serta munculnya UMKM berbasis TOGA dan pengelolaan sampah rumah tangga yang mampu menghasilkan pendapatan hingga Rp18 juta per tahun.
Selain itu, produksi kompos organik dari rumah tangga membantu masyarakat menghemat biaya pupuk sekitar Rp.260 ribu setiap bulan.


Dari sisi lingkungan, 625 meter persegi lahan nonproduktif kini berubah menjadi taman TOGA berisi 600 tanaman dari 30 jenis, serta pengolahan 5 kilogram sampah organik dan 70 kilogram sampah anorganik setiap bulan yang diubah menjadi produk bernilai ekonomi.

Manager Communication Relations & CID PT Pertamina Hulu Indonesia, Dony Indrawan, menegaskan bahwa PROKESMAS PUJA merupakan bentuk nyata komitmen perusahaan dalam mendukung agenda pemerintah meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di wilayah operasi migas Kalimantan Timur.

“Melalui program ini, kami berupaya mendorong kemandirian dan pemberdayaan masyarakat dengan memaksimalkan potensi lokal serta semangat gotong royong,” ujar Dony.

Ia menambahkan, peningkatan kesehatan ibu dan anak menjadi fokus utama dalam mewujudkan generasi yang sehat dan produktif. Karena itu, perusahaan melibatkan berbagai pemangku kepentingan mulai dari tenaga medis, kader, hingga komunitas lokal.
Dalam pelaksanaannya, PROKESMAS PUJA terdiri atas 5 ( lima ) subprogram utama:


IKAN PESUT (Ikatan Kader Pemburu Suspek Tuberkulosis) fokus pada skrining, kunjungan rumah, dan pendampingan pasien TB. Sejak 2022, sebanyak 199 warga telah diperiksa dengan hasil penurunan kasus yang signifikan.
PANTAS PENTAS (Pantang Anak Stunting dan Penanggulangan Anak Stunting) melalui pemantauan gizi balita, PMT, dan pembentukan Rumah Bahagia, sebanyak 29 dari 137 anak berhasil keluar dari status stunting.


PUSPA KASIH (Pusat Pemantauan Persalinan Aman Kader Sayang Ibu Hamil) fokus pada pendampingan ibu hamil dan persalinan, dengan catatan nol kasus kematian ibu selama 2023–2025.
KUPENDAM ASA (Kumpulan Pendonor Maternal Agar Selamat) membentuk jaringan 50 pendonor darah sukarela dengan kegiatan donor rutin dua hingga 3 (tiga) kali per tahun.

TATO MACAN (Taman TOGA Makin Cantik) – mengubah lahan seluas 25×25 meter menjadi kebun gizi dengan lebih dari 30 jenis tanaman obat keluarga, termasuk kelor sebagai bahan tambahan pangan.
Kepala UPTD Puskesmas Samboja, Su’ud, menilai pendekatan ini lebih efektif dibandingkan metode sebelumnya.

“Dulu PMT dilakukan di rumah masing-masing dan sering tidak habis. Sekarang, anak-anak makan bersama di Rumah Bahagia sambil beraktivitas, sehingga lebih antusias dan mudah dipantau kesehatannya,”
jelasnya.

Apresiasi juga datang dari Plt. Lurah Sungai Seluang, Rahman Rusmana, yang menilai kolaborasi lintas pihak ini menjadi model pemberdayaan masyarakat berbasis kesehatan.


“Program ini luar biasa karena terintegrasi dari pengelolaan sampah, pemanfaatan pupuk, hingga hasil tanaman yang mendukung gizi anak. Semua dilakukan bersama warga,” ujarnya.

Melalui PROKESMAS PUJA, PEP Sangasanga turut berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama pada Tujuan 2 (Tanpa Kelaparan), Tujuan 3 (Kesehatan dan Kesejahteraan), Tujuan 5 (Kesetaraan Gender), dan Tujuan 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi).

“Program ini membuktikan bahwa sinergi antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat dapat menciptakan ketahanan sosial, ekonomi, dan lingkungan yang berkelanjutan,” tutup Dony.

Sebagai informasi, PEP Sangasanga Field merupakan bagian dari Zona 9 Subholding Upstream Regional 3 Kalimantan yang dikelola oleh


PT. Pertamina Hulu Indonesia (PHI). Bersama SKK Migas, PEP Sangasanga aktif menjalankan berbagai program TJSL di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan, infrastruktur, dan tanggap bencana sejalan dengan misi pembangunan berkelanjutan.
Penutup.

RN/ Sulaeman /red

Pos terkait