refubliknews.com, – Purwakarta | Sebanyak 33 OKP menolak keras acara pelantikan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) KNPI Kabupaten Purwakarta. Penolakan keras terkait pelantikan tersebut datang dari OKP Pemuda Pancasila dan Wirakarya.
Akibat aksi protes yang dilakukan pengurus Pemuda Pancasila dan pengurus Wirakarya tersebut, suasana dilokasi acara pelantikan pun menjadi hangat, bahkan hampir terjadi kericuhan.
Tubagus Rizki Putra, salah satu kader PP mengatakan, aksi penolakan tersebut didasari aturan main tentang organisasi, yang mana seharusnya dilantik oleh DPD Jabar, dan pembacaan Surat Keputusan (SK) dibacakan oleh Sekjen DPD KNPI Jabar.
“Srharusnya pembacaan SK pelantikan itu dilakukan oleh perwakilan DPD KNPI Jabar, bukan oleh panitia. Masa SK di bacakan oleh panitia, mereka yang mau dilantik sementara pengurus DPD KNPI Jabar tidak hadir,” kata Tubagus, kepada media, pada Senin, 10 Juni 2024.
Ditempat yang sama, Kang Sapei, salah satu perwakilan dari Wirakarya Indonesia Kabupaten Purwakarta mengungkap, bahwa mereka baik panitia maupun Ketua KNPI Purwakarta tidak berkoordinasi dengan OKP yang ada dibawah naungan KNPI itu sendiri.
“Kami mempertanyakan, ada apa pengurus DPD KNPI Jawa Barat tidak hadir?,” ungkap Kang Sapei.
“Seharusnya, pihak panitia maupun Ketua KNPI bisa menjelaskan kepada OKP, bahwa mereka tidak bisa hadir,” imbuhnya.
Selain itu, lanjut Sapei, kalau memang ada koordinasi sama kami, nanti kita bisa sama-sama koordinasi sama DPD KNPI Jawa Barat.
“Sangat disayangkan, mereka tidak ada koordinasi, kemudian panitia langsung membacakan SK. Hal itu membuat kami kaget, apa haknya? Yang berhak membacakan SK serta melantik itu adalah pengurus Jawa Barat,” ujarnya.
Sapei juga menjelaskan, yang berhak melantik ketua KNPI Purwakarta adalah pengurus Jawa Barat, bukan pak Kabid, ataupun oleh pak Pj, dan yang lainnya. Nah, kenapa pihak panitia dan ketua KNPI Purwakarta yang sekarang tidak bisa berkoordinasi dengan KNPI Jabar, ada apa? “Hal itu kami pertanyakan karena kami selaku OKP dibawah naungan KNPI,” tandasnya.
RN/raffa christ manalu/red