refubliknews.com – Indramayu, Terletak di pesisir utara Jawa Barat, Indramayu menyimpan sejarah panjang yang tidak banyak dikenal orang. Salah satu saksi bisu kejayaan masa lampau adalah kawasan Kota Tua Indramayu yang berada di bantaran Kali Cimanuk. Kawasan ini menyimpan cerita tentang perdagangan, kolonialisme, hingga kebudayaan lokal yang tumbuh di sepanjang aliran sungai legendaris itu.
Kali Cimanuk dahulu merupakan urat nadi perdagangan di wilayah Indramayu. Sungai ini menjadi jalur penting bagi perahu-perahu pedagang dari pesisir utara dan daerah pedalaman. Kota Tua Indramayu, yang terletak tak jauh dari muara sungai, menjadi pusat aktivitas ekonomi dan pemerintahan pada masa kolonial Belanda.
Di sekitar kawasan ini, kita masih bisa menemukan bangunan-bangunan tua bergaya Indis dan kolonial, meskipun banyak yang sudah rusak atau beralih fungsi. Beberapa bangunan peninggalan Belanda, seperti rumah dinas pejabat VOC, gudang penyimpanan hasil bumi, dan bekas kantor administrasi, menjadi bukti bisu dari masa lalu yang semarak.
Selain pengaruh asing, kawasan Kota Tua juga mencerminkan kekayaan budaya lokal. Masjid tua, pasar tradisional, serta rumah-rumah panggung khas pesisir Jawa menjadi bagian tak terpisahkan dari lanskap kota lama ini. Masyarakat di sekitar Kali Cimanuk hidup berdampingan dengan sejarah, menjadikan sungai bukan hanya sebagai sumber air, tetapi juga identitas.
Sayangnya, minimnya perhatian terhadap warisan sejarah ini membuat banyak bangunan tua di Kota Tua Indramayu terancam punah. Beberapa situs tidak terawat, dan modernisasi terus menggerus karakter historis kawasan tersebut. Padahal, jika dikelola dengan baik, kawasan ini memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi wisata sejarah dan edukasi yang menarik.
Pelestarian Kota Tua Indramayu tidak hanya soal menjaga bangunan tua, tetapi juga menjaga jati diri dan sejarah masyarakat Indramayu. Inisiatif dari pemerintah daerah, komunitas sejarah, dan warga lokal menjadi kunci untuk menghidupkan kembali kejayaan kawasan ini. Dengan pengelolaan yang tepat, bantaran Kali Cimanuk bisa kembali menjadi pusat kehidupan yang harmonis antara sejarah dan masa kini.
Namun seiring berjalannya waktu, kini kota tua di bantaran kali cimanuk kehilanangan jati dirinya, banyak bangunan tua yang berubah bangunannya menjadi pemukiman penduduk dan pertokoan.
Menurut pemerhati budaya dan sejarah indramayu, Agung kepada Refubliknews menjelaskan, kini kota tua di bantaran kali cimanuk sudah kehilangan jati dirinya dan tergerus dengan perkembangan jaman.
, ” Bangunannya sudah rusak dan banyak dibangun bangunan baru dan beralih fungsi menjadi pertokoan dan cafe, “ujar Agung.
RN/sucipto/red.