” Menelusuri Jejak Sejarah di Indramayu: Situs-Situs Bersejarah yang Menyimpan Cerita Masa Lalu “

refubliknews.com,- Indramayu, sebuah kabupaten di pesisir utara Provinsi Jawa Barat, tidak hanya dikenal sebagai lumbung padi nasional dan penghasil buah mangga harum manis, tetapi juga menyimpan jejak-jejak sejarah yang kaya dan menarik untuk ditelusuri. Di balik geliat kehidupan modern, terdapat berbagai situs sejarah di Indramayu yang menjadi saksi bisu perjalanan peradaban masa lampau.

Salah satu situs paling terkenal di Indramayu adalah Situs Buyut Banjar, yang terletak di Kecamatan Widasari. Situs ini dipercaya sebagai makam dari seorang tokoh penyebar agama Islam bernama Pangeran Surya Negara atau lebih dikenal sebagai Buyut Banjar. Banyak peziarah datang setiap tahunnya untuk berdoa dan mengenang jasa-jasa beliau. Arsitektur bangunan dan nuansa tradisionalnya memberikan suasana sakral yang khas.

Meski Indramayu lebih identik dengan Islam, ternyata ada peninggalan masa Hindu-Buddha yang bisa ditemukan, salah satunya adalah Candi Bongal. Situs ini terletak di Desa Sambimaya, Kecamatan Juntinyuat. Walau tidak sebesar candi-candi di Jawa Tengah, Candi Bongal merupakan bukti bahwa kawasan ini telah menjadi pusat peradaban sejak berabad-abad lalu. Temuan arkeologis berupa fragmen batu bata dan artefak lainnya memperkuat dugaan bahwa situs ini dulunya adalah tempat pemujaan.

Masjid ini merupakan salah satu masjid tertua di Indramayu, berdiri sejak abad ke-18. Arsitekturnya menggabungkan unsur tradisional Jawa dengan gaya Timur Tengah. Masjid Agung tidak hanya menjadi tempat ibadah, tapi juga menjadi bagian dari sejarah perkembangan Islam di wilayah pesisir utara Jawa Barat.

Di daerah Karangsong, terdapat sisa-sisa bangunan yang diyakini sebagai peninggalan benteng milik VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie). Indramayu pada masa kolonial Belanda merupakan pelabuhan penting, dan benteng ini dulunya difungsikan sebagai tempat pertahanan serta pengawasan perdagangan rempah-rempah dan komoditas lain.

Kampung Pulo adalah kawasan permukiman kuno yang konon dihuni oleh keturunan tokoh-tokoh penyebar Islam di Indramayu. Di tempat ini, adat istiadat masih dijaga secara turun temurun, terutama dalam upacara tradisional dan tata cara kehidupan sehari-hari.

Situs-situs sejarah di Indramayu bukan hanya menjadi daya tarik wisata, tetapi juga menjadi sarana edukasi tentang pentingnya menjaga warisan budaya. Menelusuri tempat-tempat tersebut seperti membuka jendela ke masa lalu, mengingatkan kita pada perjalanan panjang masyarakat Indramayu dari masa ke masa. Semoga upaya pelestarian situs-situs ini terus dijaga agar generasi mendatang tetap bisa menikmati dan mempelajari sejarah daerah mereka.

Menurut pemerhati sejarah Indramayu, jaya Ranto kepada Refubliknews mengatakan, situs situs sejarah Indramayu masih banyak lagi yang tersebar di beberapa wilayah Kabupaten Indramayu
, ” Generasi generasi muda Indramayu harus mengetahui sejarah daerahnya karena ini jati diri nenek moyangnya, ” Tegas rianto.

RN/Sucipto/red.

Pos terkait