refubliknews.com,- Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) akan menggelar inisiatif ekonomi rakyat berskala Nasional melalui pembentukan Kelompok Usaha Gotong Royong dan pembangunan kampung Peternakan Ayam Terpadu di 22.800 desa seluruh Indonesia.
Langkah ini menjadi bagian dari Gerakan Ekonomi Rakyat yang diinisiasi GP Ansor untuk mendorong kemandirian ekonomi kader dan masyarakat desa berbasis semangat gotong royong.
Secara resmi, pengukuhan Kelompok Usaha Gotong Royong dan kick-off Kampung Peternakan Ayam Terpadu ini akan dilaksanakan di Soreang, Kabupaten Bandung, pada 17 Oktober 2025, dihadiri sekitar 3.000 kader Ansor dan Banser serta para kepala desa kader Ansor, dan pengurus koperasi desa dari seluruh Indonesia.
Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharudin menjelaskan, aksi ini merupakan langkah konkret untuk memperkuat ekonomi desa melalui model usaha kolektif dan prinsip kekeluargaan, sebagaimana diamanatkan Pasal 33 UUD 1945.
“GP Ansor akan membentuk Kelompok Usaha Gotong Royong di setiap desa yang menjadi basis kader. Kita ingin menggerakkan ekonomi rakyat dari bawah, dengan usaha sederhana namun berdampak besar,” kata Addin sesaat sebelum mengikuti acara Investor Daily Summit 2025 di Jakarta.
Dia menambahkan, program ini dirancang agar kader Ansor dapat mengembangkan usaha produktif, terlibat dalam ekosistemnya dari hulu ke hilir, didukung pelatihan manajemen, digitalisasi, dan akses permodalan.
Menurut Addin, program ini bukan hanya upaya meningkatkan pendapatan kader, namun berkontribusi menopang gizi Bangsa sekaligus menggerakkan roda ekonomi lokal.
“Multiplier effect-nya luas, dapat menciptakan lapangan kerja baru, menimbulkan nilai ekonomi yang signifikan, khususnya bagi pertumbuhan ekonomi desa,” jelas Addin.

Menjawab Tantangan Ketahanan Pangan
Program ini dinilai sebagai respons terhadap kekhawatiran pemerintah terkait potensi kekurangan pasokan ayam dan telur di tengah pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana sebelumnya mengingatkan, kebutuhan ayam memang meningkat di satuan penyelenggara program gizi (SPPG).
“Jika tidak diikuti dengan tumbuhnya peternak baru, pasokan ayam dan telur bisa berkurang,” kata Dadan dalam diskusi Food Business Opportunity Zona Pangan, Jakarta, 7 Oktober 2025.
Sementara dari Kampung Peternakan Ayam Terpadu di 22.800 Desa yang diinisiasi oleh GP Ansor, potensinya bisa menghasilkan 2,05 juta ton daging ayam pertahun. Angka ini dapat mendorong surplus ayam dan telur untuk menopang kebutuhan konsumsi dalam negeri.
“Ini bukan sekadar acara seremonial. Ini gerakan nyata kader Ansor di seluruh Indonesia untuk membangun kemandirian ekonomi dan ketahanan pangan berbasis gotong royong,” pungkas Addin
Penutup.
RN/ Sulaeman /red