refubliknews.com,-Bandung | Pencopotan mendadak Wahyu Mijaya sebagai Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat, dan di pindah tugaskan sebagai Penjabat atau Pj Bupati Cirebon menuai sorotan dari berbagai pihak.
Publik menilai, keputusan mendadak mencopot Wahyu Mijaya sebagai Kadisdik Jawa Barat dianggap mempertaruhkan nama besar Jawa Barat, pada saat Kick Off pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMA, SMK dan SLB baru saja dimulai.
Berbagai dugaan pun muncul atas pergantian jabatan tersebut. Publik menduga di balik pencopotan Wahyu Mijaya sebagai Kadisdik Jawa Barat ada permasalahan yang krusial. Sehingga, masalah ini pun menuai sorotan anggota DPRD Provinsi Jawa Barat.
Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, Abdul Hadi Wijaya mengatakan, penunjukan Wahyu Mijaya sebagai Penjabat Bupati Cirebon, sangat mengejutkan banyak pihak. Pasalnya, pergantian jabatan itu dilakukan di tengah persiapan PPDB 2024 yang merupakan tugas berat, malah di tinggalkan.
“Surprise di pertengahan mei, semua pihak sangat kaget,” kata Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Jabar, Abdul Hadi Wijaya, pada Jumat 17 Mei 2024.
“Kadisdik dan jajarannya berani serta tegas menentang terhadap bentuk kecurangan. Ini luar biasa, dan kami apresiasi,” tambahnya.
Menanggapi keraguan publik terkait pencopotan Wahyu Mijaya sebagai Kadisdik Jabar dan dipercaya sebagai Penjabat Bupati Cirebon.
Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin menyampaikan, bahwa proses pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMA, SMK dan SLB akan tetap berjalan. Meskipun di tengah proses terjadi pergantian pucuk pimpinan di Dinas Pendidikan Jawa Barat.
Ia menyebut, Wahyu Mijaya yang menjabat sebagai Kadisdik Jawa Barat, akan dilantik menjadi Penjabat Bupati Cirebon, pada Jumat 17 Mei 2024, dan sudah mengantongi nama pelaksana harian Kadisdik Jabar.
“Kani akan mencari Plh yang tepat. Yang pasti, Plh-nya tidak dari jabatan dibawahnya (eselon III). Tetapi, dari yang selevel (eselon II). Bisa jadi Kadis atau Kepala Biro,” ujar Bey Machmudin di Gedung Sate.
“Intinya kami ingin tidak terganggu sama sekali pelaksanaan PPDB. Saya yakin, sistem birokrasi di Pemprov Jabar sudah baik,” tambahnya.
Bey menyebut, sebagai bentuk komitmen, Pemprov Jabar telah membuat fakta integritas yang saat ini telah diturunkan kepada level kepala bidang dan kepala cabang dinas (KCD) untuk sama-sama ikut menandatangani.
“Fakta integritas ini komitmen, jangan melakukan hal-hal kecurangan, harus sesuai dengan norma-norma,” tegas Bey Machmudin.
Diketahui, pelaksanaan PPDB Jabar 2024 untuk jenjang SMA, SMK dan SLB segera dimulai dengan seleksi tahap pertama pada tanggal 3 hingga 7 Juni 2024 mendatang. Calon siswa peserta bisa mendaftar secara daring melalui laman https://ppdb.jabarprov.go.id.
RN/raffa christ manalu/red