refubliknews.com, – Batubara, RefublikNews
Blusukan Balon Bupati H Zulkarnain SKM,Mkes ke sejumlah Petani di Batubara temukan keluhan petani mulai dari mahalnya harga pupuk, Pestisida dan Jebolnya tanggul Irigasi Sidalu-Dalu Bahbolon, di Kecamatan Air Putih..
Balon Bupati Zulkarnain yang pagi itu, bertemu dan berdialog dengan sejumlah petani di Areal Persawahan di Desa Air Hitam.
“Mahalnya pestisida dan langkahnya Pupuk untuk bertani padi mempengaruhi produksi hasil,”sebut.Ibu R Br Sinaga, Prayetno, Petani setempat, pekan lalu.
Ia menaruh harapan kepada Pak Zulkarnain, Balon Bupati,Batubara bila terpilih memimpin Kabupaten Batubara memperhatikan kebutuhan petani, baik Saprodi, pestisida dan bibit,”sebutnya.
Zulkarnain mengamini harapan para Petani yang ditemui. Sembari memberikan air minum kepada para petani.
‘Ibu, Bapak, silahkan minum dulu yah air minum ini,”cetus Zulkarnain
Bagi, Zulkarnain, pertanian itu tidak asing. Pertanian itu Penting, karena merupakan sumber pangan masyarakat.
Menurut Zulkarnain, blusukan yang dilakukan saat ini merupakan cara untuk menyerap langsung aspirasi masyarakat di bawah,”sebutnya.
Ketika Balon Bupati Zulkarnain blusukan ke areal Pertanian, Kecamatan Air Putih, ditemukan Jebolnya tanggul
Sungai Sidalu Dalu, Bahbolon,
Diketahui, turunnya debit air di
dibendungan Sungai Sidalu Dalu berakibat turunnya debit air yang mengaliri areal persawahan keempat desa,
Desa Kampung Kelapa, Limau Sunde, Pematang Panjang, dan Desa Suka Rame.
Jebolnya tanggul berakibat turunnya debit air dibendungan Sungai Sidalu Dalu. Berakibat, volume air menurun jauh karena derasnya air yang mengalir ditanggul yang jebol sehingga air yang masuk ke Pintu air primer
yang mengairi 4 Desa areal persawahan mengering.
“Diperkirakan Pak, lebar tanggul Sungai Sidalu-dalu yang jembol sepanjang 24 meter, seluas itulah deras volume air yang keluar lewat tanggul yang jebol sehingga debit air di dalam tanggul menurun. Membuat, air tidak lagi mengalir ke Pintu air Primer yang mengaliri areal persawahan di 4 Desa ,”sebut Marsono, bersama Harlan Sitorus, dwn M Simbolon.
Menurut Marsono, sebelumnya para petani sudah berusaha bergotong royong memasang Trojok Kayu kelapa, Pakai tepas dan goni berisi pasir untuk membendung air agar tidak keluar lintasi tanggung yang jebol.
“Sudah diupayakan Pak, gotong royong, untuk membendung air, namun kuatnya arus air membuat membuat jebol kembali trocok yang telah dibuat,”ungkapnya.
Diakui, Harlan Sitorus, para petani bukan gagal panen tetapi gagal olah tanah karena tidak ada air.
Padahal sebut Harlan, lewat gotong royong tersebut ,para petani bisa mengolah tanah, menanam padi, memasuki bulan pola tanam tahun ini,”ungkapnya
Sementara Balon Bupati Zulkarnain, kepada wartawan ,Sabtu(8/6) menaruh empati dengan kesulitan yang di rasakan bagi masyarakat Petani di Empat desa di Kecamatan Air Putih.
“Jebolnya, tanggul Sungai Sidalu-dalu Bahbolon di Kecamatan Air Putih, tentunya membuat gagal olah tanah, gagal tanam di areal Persawahan yang khbarnya mengairi ribuan hektar areal persawahan di Air Putih.
Ini urgent, sebutnya , patut menjadi perhatian serius Pemerintah untuk penangulangannya. Kalau mau tetap, Batubara dikatakan salah satu sentra produksi Padi di Sumatera Utara,”sebutnya
Solusi jangka, pendek, sebut Zulkarnain, menanam tanaman Palawija seperti, jagung dan lainnya yang dianggap solusi awal untuk mendapatkan hasil sebelum irigasi dibenahi,”ungkapnya.
Menurut Zulkarnain, Rencana strategis Pemerintah Batubara pro Pertanian dan Pangan di Kabupaten Batubara patut menjadi proritas.
Bonus geografi, yang diberikan Tuhan, patut disyukuri. Namun, dengan kesulitan tersebut, pemerintah harus tangap Irigasi dong.dan segera membangun Bendungan yang jebol agar petani dapat mengusahakan kembali areal persawahannya,”sebutnya.
keterangan gambar :
Balon Bupati Batubara H Zulkarnain, SKM, M.Kes saat blusukan dengan Petani di Desa Air Hitam, Kec Datuk Limapuluh, Batubara. Foto:
RN/holong/red