Bakamla RI Paparkan Keberhasilan Patroli Yudhistira dalam Kaji Ulang

refubliknews.com, || Jakarta – Bakamla RI menggelar kegiatan Kaji Ulang Patroli Bersama Yudhistira Tahap I Tahun 2025 sebagai forum evaluatif strategis guna meninjau berbagai capaian, kendala, serta dinamika operasional selama pelaksanaan patroli lintas instansi yang berlangsung selama 60 hari. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Direktur Operasi Laut Bakamla RI, Laksma Bakamla OC. Budi Susanto, S.H., M.Si., M.Tr Opsla. Acara dilaksanakan secara daring pada Kamis (19/6/2025).

Selama pelaksanaan, patroli berhasil memeriksa 443 kapal, melakukan 4 kegiatan perbantuan SAR, 5 kegiatan shadowing, dan melakukan penegakan hukum terhadap lima kapal pelanggar dengan kasus antara lain illegal fishing, penyelundupan pasir timah, penyelundupan sembako, pelanggaran dokumen kapal, hingga pengusiran kapal asing. Selain itu, unsur patroli juga menangani sejumlah kejadian seperti pencarian korban tenggelam, distribusi logistik darurat, dan evakuasi korban kebakaran kapal.

Bacaan Lainnya

Patroli Bersama Yudhistira 1 merupakan implementasi dari Rencana Patroli Nasional 2025 sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Keamanan, Keselamatan, dan Penegakan Hukum di Wilayah Perairan Indonesia serta Keputusan Menko Polkam Nomor 13 Tahun 2025. Operasi ini melibatkan unsur-unsur dari Bakamla RI, TNI AL, Polairud, Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Kementerian Perhubungan, Bea Cukai, dan berbagai instansi maritim lainnya.

Laksma Bakamla OC. Budi Susanto menyampaikan bahwa kegiatan kaji ulang ini merupakan bagian dari siklus evaluasi operasional yang penting. “Melalui forum kaji ulang ini, saya ingin menegaskan kembali komitmen kita bersama dalam menjaga kedaulatan negara, melindungi sumber daya alam di wilayah perairan yurisdiksi nasional, serta mengantisipasi setiap bentuk kejahatan dan pelanggaran hukum di laut,” ujarnya dalam sambutan pembukaan.

Beliau juga menyoroti beberapa keberhasilan signifikan seperti pencegahan pengiriman 25 calon Pekerja Migran Indonesia nonprosedural di wilayah Tarakan, hasil kolaborasi antara unsur patroli dan Satgas Intelijen TNI. Meski demikian, beberapa kendala turut menjadi perhatian, antara lain ketepatan dukungan logistik dan perlunya peningkatan fasilitas pangkalan guna mendukung kesiapan unsur di lapangan.

Dalam sambutan penutup, Laksma Bakamla OC. Budi Susanto menyampaikan harapan agar seluruh hasil kaji ulang dapat ditindaklanjuti secara konkret. “Saya berharap seluruh hasil kaji ulang ini dapat segera ditindaklanjuti oleh masing-masing pihak terkait, baik di tingkat operasional maupun strategis, guna mendukung penyelenggaraan patroli bersama tahap selanjutnya yang lebih efektif, sinergis, dan responsif terhadap dinamika keamanan maritim nasional,” tutupnya.

Kegiatan ini diharapkan menjadi landasan penting dalam memperkuat koordinasi dan kesiapan unsur patroli ke depan serta meningkatkan efektivitas pengamanan laut Indonesia secara menyeluruh.

RN/Indah/red

Pos terkait