refubliknews.com,- Indramayu, Bersyukurlah kita kepada Sang Pencipta memiliki tubuh yang sempurna, bergerak, berjalan dan berlari beraktifitas semau kita, namun disekeliling kita ada banyak yang dilahirkan tidak memiliki tubuh yang sempurna, mereka memiliki cacat tubuh sejak lahir,ada yang lahir penyandang tuna rungu (tuli),tuna wicara (gagu/nggak bisa bicara) dan tuna Daksa(cacat kaki/tangan) dalam melakukan aktifitas sehari hari mereka sangat tergantung orang lain,mereka pesimis bahkan putus asa dalam menghadapi masa depan dan hidupnya karena mereka merasa berbeda dengan orang lain, tapi tidak dengan Muhammad Dewana Fahrizal (27 th) penyandang Disabilitas/tuna Daksa yang bersemangat melahirkan tulisan dalam bentuk kumpulan puisi yang berjudul “Puisi Tak Punya Nama”, kumpulan sajak berjudul ” Sajak Tak Bisa Dimakan” dan buku ketiga yang baru di terbitkan berjudul “Spiritabilitas” yang berisi Kata kata spirit untuk Disabilitas.
Muhammad Dewana Fahrizal merupakan anak pertama dari tiga bersaudara kelahiran tangerang, pendidikan dari SD, SMP hingga SMA ditempuh di SLB Negeri Indramayu Jawa Barat.
Menurut Muhammad Dewana Fahrizal kepada Refubliknews mengatakan, menulis adalah ketenangan hati, menulis juga memperbaiki kondisi mental supaya lebih baik lagi karena pada dasarnya kesehatan mental jauh lebih penting dari pada kesehatan fisik dan jika mental kita rusak maka rusak semuanya.

Masih menurut muhammad Dewana fahrizal,menulis merupakan kegiatan persuasif dan menyenangkan, dengan menulis bisa memperbaiki kualitas diri.
“Menulis adalah healing pribadi dan saya berharap dengan di terbitkannya karya karya saya dapat memotivasi teman teman Disabilitas untuk tetap semangat dan kuat menghadapi hidup ini, ” Pungkasnya
Sementara itu ,Sapta guna seorang editor yang membantu penerbitan ketiga buku karya Muhammad Dewana Fahrizal yang menyempatkan diri hadir dalam acara launching buku tersebut, berharap agar Fahrizal terus bersemangat dan berkarya.
RN/ Sucipto /red