refubliknews.com, – Purwakarta – Seiring dengan permasalahan Narkoba yang kian meningkat, perlu dilakukan upaya yang tepat sasaran untuk meningkatkan peran serta seluruh elemen masyarakat dalam memerangi penyalah gunaan dan peredaran gelap narkoba.
Diperlukan Kesadaran dan pemahaman bahwa penyalahgunaan narkoba adalah tanggung jawab bersama mutlak diperlukan.
Untuk itu, Dalam rangka pencegahan dan pemberantasan narkoba guna mendukung Program Asta Cita 100 Hari Presiden RI, Polres Purwakarta dalam hal ini Satuan Reserse Narkoba (Satres Narkoba), terus gencar berikan sosialisasi Pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN).
kali ini, Satres Narkoba Polres Purwakarta menggelar sosialisasi P4GN dengan sasar kaum perempuan atau dititik beratkan ke kelompok emak-emak.
Kapolres Purwakarta, AKBP Lilik Ardiansyah melalui Kasat Res Nakoba, AKP Yudi Wahyudi menekankan pentingnya peran orang tua terutama kaum ibu sebagai benteng utama dalam upaya pencegahan penyalahgunaan Narkoba.
“Peran lingkungan dan orang terdekat menjadi faktor bagaimana masyarakat terhindar dari penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan terlarang. Jika bisa itu dicegah dahulu, dengan cara sosialisasi dan sasarannya kepada orang-orang terdekat. Maka kami juga memperkuat dengan sistem ketahanan keluarga,” tutur Yudi, pada Selasa, 12 November 2024.
Menurutnya, hanya keluarga yang punya ketahanan, yakni keluarga bahagia dan sehat yang mampu mengeliminasi kemungkinan anggota keluarga, terutama anak, tidak terjebak narkoba.
“Pencegahan dini dari keluarga adalah kunci utama menekan jumlah penyalahguna narkoba. Ketahanan keluarga juga punya peran penting mencegah keinginan mantan pecandu kembali mengonsumsi narkoba,” ungkap pria yang terkenal murah senyum itu.
Untuk itu, sambung Yudi, Satres Narkoba Polres Purwakarta menggelar Sosialisasi P4GN dengan sasar kaum perempuan atau dititik beratkan ke kelompok emak-emak.
Dipilihnya kaum emak-emak, kata dia, karena fungsinya dalam keluarga sangat berpengaruh terutama akan tumbuh kembang hingga pergaulan anak-anaknya.
“Kenapa sosialisasi kita menyasar ibu- ibu atau kaum emak- emak, karena emak- emak ini peran dalam keluarga sangat berpengaruh terutama tentang ketahanan keluarganya. Sehingga nantinya diharapkan emak-emak ini dapat mengedukasi bahaya narkoba secara langsung ke keluarganya, terutama anaknya. Bisa dibilang kita gunakan the power of emak-emak untuk menekan peredaran narkoba,” ungkap Yudi.
Para orang tua, Kata Dia, diharapkan memiliki pengetahuan dasar tentang narkoba. Selain itu, ibu-ibu juga mengetahui berbagai jenis dan efek narkoba yang berbahaya dan sering disalahgunakan oleh pecandu.
“Mari kita bersama perangi narkoba di daerah kita, narkoba itu merusak fisik dan mental, selain merusak di dunia narkoba pun dapat merusak akhlak dan iman kita dan dapat membawa kemudharatan, satukan tekad demi kemaslahatan umat untuk mencegah narkoba ini dari diri kita.
RN/M.Hasiholan.S/red