refubliknews.com, – Sibolga–Tapanuli Tengah
DPW Serikat Awak Kapal Transportasi Indonesia (SAKTI) telah melaksanakan sosialisasi ke berbagai sekolah dan Perguruan Tinggi yaitu : SMK Negeri 1 Badiri kabupaten Tapanuli Tengah, SMK Negeri 3 Tukka kabupaten Tapanuli Tengah berbagai jurusan seperti : jurusan Neutika, jurusan Perikanan, jurusan Pelayaran dan Sekolah Tinggi Perikanan kota Sibolga selama 3(tiga) hari mulai dari tanggal 6, 7 dan 8 Agustus 2024.
SAKTI telah berdiri di wilayah Sibolga dan Tapanuli Tengah yaitu : Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) SAKTI Sibolga dan Tapanuli Tengah yang diketuai oleh Baik Royal Manullang,M.Mar.E.
Sekretariat Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) SAKTI beralamat di Jalan Faisal Tanjung, Kelurahan Tukka, Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapanuli Tengah.
SAKTI mengajak lembaga pendidikan SMK dan STP Sibolga akan menjalin kerjasama (MoU) dalam rangka Pengadaan pendidikan dan pelatihan sertifikasi Basic Safety Training (BST) bagi calon pekerja laut melalui usulan anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan. dan memperbaiki taraf hidup para pelaut dan nelayan perikanan diwilayah pantai barat Sumatera Utara.
Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Serikat Awak Kapal Transportasi Indonesia atau disingkat SAKTI (Syofyan Koto) dalam paparannya : SAKTI hadir di Sibolga dan Tapanuli Tengah adalah bertujuan untuk mengajak para pekerja kapal niaga, pekerja kapal perikanan dan pelaku usaha sumberdaya kelautan serta pelaku usaha kemaritiman bersama-sama memperbaiki taraf hidup yang layak bagi pekerja di laut dan mensejahterakan kedua belah pihak dengan merujuk ILO 188.
ILO singkatan dari Internasional Labour Organization.
ILO adalah Organisasi Ketenagakerjaan Internasional pada badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang terus berupaya mendorong pekerjaan yang layak dan produktif secara bebas, adil, aman dan bermartabat.
Konvensi ILO No.188
bertujuan untuk memfasilitasi konvensi secara luas dengan mengizinkan untuk
menyesuaikan, dalam kondisi tertentu, tingkat perlindungan
yang diberikan oleh konvensi terhadap praktik dan keadaan nasional yang
ada, atau disebut juga pengaturan mengenai kebijakan
perlindungan bagi para pelaut.

Sekjen DPP SAKTI (Syofyan Koto) juga mengajak akademisi atau lembaga pendidikan di Sibolga – Tapanuli Tengah untuk menjalin kerjasama (MoU) memperjuangkan kesejahteraan bagi pekerja kemaritiman dan pekerja perikanan.
Kepala sekolah beserta guru SMK Neutika, Kemaritiman dan Perikanan menyambut baik dengan berbangga hati, sepakat akan bekerjasama (MoU) dengan asosiasi SAKTI.
Begitu juga Ketua dan dosen Yayasan Sekolah Tinggi Perikanan Swasta di Sibolga dengan sepakat akan menjalin kerjasama memperjuangkan hak dan kewajiban para pekerja laut yang layak, dan sejahtera.
Alasan keinginan bekerjasama dengan asosiasi SAKTI adalah : begitu banyaknya permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat pesisir dan nelayan khususnya untuk memiliki sertifikat pelayaran dan sertifikat pekerja kapal perikanan melalui diklat selama ini, di Sibolga dan Tapanuli Tengah.
Selama ini siswa dan mahasiswa perikanan Sibolga – Tapanuli Tengah untuk memiliki BST melalui diklat pelaksanaannya di luar propinsi seperti Pariaman Sumatera Barat, sehingga harus mengeluarkan biaya akomodasi, konsumsi dan transportasi selama diklat dari peserta calon pekerja laut.
Besar harapan para lembaga pendidikan dan masyarakat nelayan asosiasi SAKTI dapat membantu mengusulkan kepada pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan, supaya diklat sertifikasi BST dapat diselenggarkan di Tapanuli Tengah dengan sumber dana dari APBN.
Jika ini terealisasi, maka angka pengangguran di daerah Sibolga – Tapanuli Tengah dapat ditekan karena mata pencaharian masyarakat di Sibolga – Tapanuli Tengah mayoritas adalah masyarakat nelayan.
Ketua DPW SAKTI Sibolga – Tapanuli Tengah (Baik Royal Simanullang, M. Mar E) juga memotivasi para siswa SMK Tapanuli Tengah dan mahasiswa STP Sibolga dalam paparannya : persiapkan diri menjadi sukses dan mandiri.
Menjadi sukses dan mandiri harus belajar serta memiliki kemauan yang tinggi. Sebagai pelaut yang sukses, belajarlah bahasa internasional seperti bahasa Inggris dan bahasa Jepang.
Tanpa belajar dan kemauan yang tinggi, mustahil adek-adek kami siswa bisa sukses setelah tamat dari bangku sekolah.
Praktisi nelayan dan perikanan (Bilson Butarbutar) juga sebagai narasumber menyampaikan paparannya : Laut adalah salah satu sumber kehidupan dan mata pencaharian kita yang harus kita jaga kelestariannya melalui pengelolaan sumber daya ikan yang ramah lingkungan.
Mari kita bersama-sama memelihara dan menjaga media perairan tawar, payau serta perairan laut supaya ekosistem dan habitat pada media air tidak terancam kepunahan.
Terumbu karang, dan plankton harus kita jaga kelangsungan hidupnya, dengan tidak mencemari media perairan serta terhindar dari pengrusakan terumbu karang di laut, sehingga stock ready ikan tetap terlindungi sampai ke anak cucu kita.
RN/Sefri F.Siahaan/red