refubliknews.com,
Karawang | Banyaknya jabatan kosong dilingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang, disinyalir menghambat pelayanan baik dilingkungan pegawai maupun nasyarakat, sebab, hingga kini jabatan tersebut hanya diisi oleh Plt (pelaksana tugas) dengan rangkap jabatan.
Jabatan kosong yang terjadi dilingkungan Pemkab Karawang tersebut, diantaranya, Kepala Badan Kepegawaian dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Sekretaris DPRD/Sekwan.
Selanjutnya, jabatan kosong lainnya yakni, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora), Kepala Dinas Sosial (Dinsos), Asisten Daerah I, dan Kepala Dinas Perumahaan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PRKP).
Diketahui, masa kepemimpinan Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana tinggal menghitung bulan, sehingga jabatan kosong tersebut harus segera diisi, sebelum jabatannya sebagai kepala daerah berakhir.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Karawang, Acep Jamhuri, yang juga merupakan sebagai Kepala Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) mengatakan, pengisian jabatan kosong di lingkungan Pemkab Karawang, sudah mendapat persetujuan dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), hanya saja Bupati Cellica Nurrachadiana hingga saat ini belum merespons hal tersebut.
“Jabatan kosong dilingkungan Pemkab Karawang sudah dibahas untuk persiapan mutasi secara bertahap, selanjutnya tinggal pelaksanaannya saja, tinggal menunggu arahan dari bupati,” kata Acep, pada Senin 31 Juli 2023.
Menurut Acep, selain Organisasi Perangkat Daerah (OPD) itu, Pemkab Karawang juga masih menggantung jabatan di dua perusahaan milik daerah, yakni, Perumdam Tirta Tarum dan RSUD Kabupaten Karawang.
“Untuk pengisian jabatan direksi Perumdam Tirta Tarum sudah dilaksanakan open bidding (OB) bahkan sudah rampung, tapi untuk pelantikannya belum ada arahan dari bupati,” ujar Acep.
Acep juga mengungkapkan, kekosongan jabatan tidak hanya terjadi di eselon II, tetapi juga di eselon III, bahkan jumlah kekosongan jabatan di eselon III lebih banyak, mencapai puluhan.
“Iya setelah ada arahan dari bupati, terkait mutasi, rotasi dan promosi jabatan, bakal dilakukan secara bertahap, kemungkinan diawal Agustus bisa dimulai,” ungkapnya.
Untuk tahap awal, lanjut Acep, pengisian kekosongan jabatan dilakukan untuk eselon III, yang akan dilaksanakan secara maraton, sementara untuk pengisian jabatan eselon II, harus melalui mekanisme open bidding (OB).
“Yang pasti tahapan pengisian kekosongan jabatan itu sudah dimulai dari sekarang,” tegas Acep Jamhuri.
RN/rafael christian manalu/red