refubliknews.com,- TapTeng | Calon Bupati Tapanuli Tengah (TapTeng), Masinton Pasaribu mengutuk keras insiden pembakaran rumah seorang aktivis anti korupsi, yang juga merupakan salah satu anggota tim pemenangan pasangan calon (paslon) MAMA, Raju Firmanda Hutagalung di Lingkungan IV, Kelurahan Sibuluan Nalambok, Tapanuli Tengah, pada Kamis 10 Oktober 2024 dini hari.
Masinton Pasaribu dan pasangannya Mahmud Effendy Lubis, didampingi Ketua Tim Pemenangan paslon MAMA, Timbul Panggabean menyampaikan keprihatinan mendalam atas insiden pembakaran oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab atau orang tak dikenal (OTK).
“Saudara Raju Firmanda merupakan salah satu anggota tim pemenangan paslon MAMA di Pilkada TapTeng 2024,” kata Masinton, saat mengunjungi kediaman Raju.
Ia menyebut, berdasarkan data yang dihimpun oleh Tim MAMA, ada 9 peristiwa sejak tahun 2017 lalu. Peristiwa yang terjadi diantaranya, peristiwa penganiayaan, pembakaran rumah, pengeroyokan, dan bentuk kekerasan lainnya, yang hingga saat ini belum terungkap.
“Kasusnya sudah dilaporkan, tapi perkembangan kasusnya belum terungkap. Kami percaya, Polres TapTeng mampu mengusut dan mengungkap tuntas, serta menangkap pelaku juga dalang yang menggerakkannya,” ujarnya.
Mantan anggota DPR RI dua periode itu mengaku percaya, bahwa hukum masih bisa ditegakkan di Kabupaten Tapanuli Tengah. Jika belum mampu di tegakkan, maka pihaknya akan melakukan upaya-upaya hukum lainnya.
“Kami akan melaporkan ke Polda Sumut, atau kepolisian tingkat markas besar (Mabes). Tetapi, kami percaya kasus ini bisa ditangani oleh Polres TapTeng, dan kami masih percaya hukum itu masih bisa di tegakkan,” ucapnya.
Politikus PDI Perjuangan itu berpendapat, ini semua rangkaian yang berlangsung secara sistematis, kasus ini tidak bisa di lepaskan. Kejadian ini bukan sebuah peristiwa biasa, tapi peristiwa terencana. “Ketika Raju Firmanda berani mengungkap kasus korupsi BOK dan Jaspel, dia mengalami pemukulan tahun lalu. Saat ini Raju berjuang bersama masyarakat sebagai anggota tim pemenangan paslon MAMA, langsung diteror dan di intimidasi,” bebernya.
Artinya, lanjut Masinton, ini adalah upaya yang terencana dan sistematis yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk melakukan intimidasi bagi siapapun orang yang mendukung perubahan di Kabupaten TapTeng.
Masinton mengimbau seluruh masyarakat TapTeng yang berjuang untuk perubahan, jangan pernah takut, dan jangan pernah gentar. “Kami akan bersama-sama dengan seluruh elemen masyarakat TapTeng untuk mengakhiri perilaku busuk, intimidatif, kekerasan, dan teror terhadap masyarakat,” tegasnya.
Masinton juga berjanji akan tetap mendampingi Raju Firmanda agar kasus pembakaran rumahnya secepatnya terungkap dengan jelas dan terang. “Sudah ada barang bukti berupa botol berisi BBM jenis pertalite, kemudian ada juga topi terduga pelakunya,” imbuhnya.
Menurutnya, aparat kepolisian tidak sulit untuk mengungkap kasus ini, agar iklim demokrasi yang sedang berjalan tidak ternodai oleh aksi bar-bar sekelompok orang yang berupaya merusak demokrasi itu sendiri. Kita percayakan saja pada mekanisme penegakan hukum. Kecuali kalau penegakan hukum sudah tidak bisa lagi tegak, silahkan rakyat mengambil jalan keadilannya sendiri.
Tentunya, kata Masinton, semua rangkaian proses ini adalah bagian yang tersistematis dari kelompok-kelompok yang tidak ingin ada pasangan calon lain di Pilkada TapTeng. Hal itu sudah terbukti, sejak awal paslon MAMA mendaftar di KPU, sudah tercipta isu-isu SARA, dan penyebaran berita-berita hoax.
“Bahkan, kader PDIP sendiri di susupkan untuk melakukan upaya pembunuhan karakter pasangan calon MAMA. Namun demikian, masyarakat TapTeng sudah mengetahui perilaku busuk dan intimidatif tersebut,” tandasnya.
RN/Raffa Christ Manalu/red