refubliknews.com,- Jakarta || Negara Kesatuan Rebuplik Indonesia (NKRI) kembali menunjukkan solidaritasnya dengan mengirimkan bantuan kemanusiaan terhadap korban gempa bumi di Myanmar. Bantuan tersebut dikumpulkan di Import Warehouse PT Jasa Angkasa Semesta, Banten, pada Rabu (2/4/2025) dan secara resmi dilepas oleh Menteri Luar Negeri Sugiono dari Bandara Halim Perdanakusuma, pada Kamis 3 April 2025.
Dalam misi ini, Kementerian Pertanian (Kementan) berperan aktif untuk menyediakan bantuan pangan bagi warga terdampak. Melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementan menyalurkan bantuan senilai Rp 375 juta yang terdiri dari 5 ton susu UHT, serta 5 ton sosis siap santap. Susu UHT ini dikumpulkan dari tujuh perusahaan yang tergabung dalam Asosiasi Industri Pengolahan Susu (AIPS), yaitu Frisian Flag Indonesia, Global Dairy Alami, Nestle Indonesia, Ultra Jaya, Indolakto, Greenfields, dan Cisarua Mountain Dairy. Sementara bantuan sosis berasal dari Japfa Comfeed dan Charoen Pokphand sebagai bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR).
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda mengatakan, bahwa bantuan ini merupakan bentuk nyata kepedulian Indonesia terhadap negara sahabat. “Indonesia tidak hanya berfokus pada ketahanan pangan dalam negeri, tetapi juga siap berbagi dengan negara yang sedang menghadapi bencana. Bantuan ini diharapkan dapat memberikan dampak nyata dalam memenuhi kebutuhan gizi masyarakat terdampak gempa,” kata Agung.
Ia menyebut, bahwa bantuan pangan yang dikirimkan telah disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. “Kami memastikan produk peternakan yang dikirimkan tidak hanya bergizi tinggi, tetapi juga aman, praktis, dan mudah di konsumsi,” ujarnya.
Pengiriman bantuan ke negara sahabat tersebut memantapkan komitmen Indonesia dalam aksi kemanusiaan di tingkat regional maupun global. Kementan bersama mitra industri akan terus berperan aktif dalam mendukung masyarakat terdampak bencana dan memperkuat hubungan persaudaraan antar negara.
RN/Raffa Christ Manalu/red
Sumber:
Ditjen PKH Kementan