Bendungan Bojong Sari Dipenuhi Tanaman Eceng Gondok,kelurahan dan Instansi Terkait Tutup Mata

refubliknews.com, – Indramayu, waduk bojong sari yang di bangun pada jaman pemerintahan Bupati Doktor H. Irianto MS.Safiudin merupakan IKON bagi Indramayu, masyarakat memanfaatkannya bukan hanya sekedar memancing, akan tetapi juga sebagai tempat rileks melepaskan lelah setelah seharian bekerja.
Waduk yang dulu di gunakan untuk ajang olahraga dayung pada pekan olahraga Jawa Barat ke IX pada tahun 2003 itu kini kondisinya dipenuhi tanaman eceng gondok dari muai depan sekolah Al Wasliyah sampai tutupan pintu air.

Kondisi demikian membuat tidak elok dipandang mata bagi masyarakat yang melewati tempat tersebut, baik pemerintahan kelurahan bojong sari maupun Dinas Dinas terkait belum ada tindakan apapun alias tutup mata dengan banyaknya tanaman eceng gondok yang semakin hari semakin bertambah dan semakin menumpuk memenuhi permukaan air waduk.

Menurut aktivis lingkungan hidup, sumarsono kepada Refubliknews mengatakan,eceng gondok yang bahasa Latinnya Eichhornia Crassipes merupakan sejenis tanaman air yang sering dianggap gulma Invasif, kemampuan tumbuhnya dengan cepat dan menutupi permukaan perairan, hidupnya mengapung dengan akar menjuntai kebawah dan dapat tumbuh di lingkungan berbeda beda, mulai dari jenis air yang tenang hingga air yang berarus deras.

Masih menurut sumarsono, eceng gondok memiliki akar dengan bulu atau rambut dan terdapat kantong akar yang berwarna merah muda ketika terkena sinar matahari, meskipun hidup di dalam air, akar eceng gondok memiliki struktur yang sangat kuat dan kaku.
” Karena sifatnya yang invasif, tanaman eceng gondok mempengaruhi ekosistem dan berfungsi untuk menjernihkan air dan tempat berkembang biaknya ikan, katak dan burung air, ” Pungkasnya.

Sementara itu Pelaksana tugas Dinas lingkungan hidup yang juga Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu, Edy Khumaedi kepada Refubliknews melalui SMS mengatakan, masalah penanganan eceng gondok di waduk bojong sari adalah tanggung jawab bersama antara kelurahan bojong sari, PUPR dan Dinas lingkungan hidup untuk pengangkutannya.

Sampai berita ini ditayangkan, sampai sekarang belum ada tindakan dari Dinas terkait.

RN/ Sucipto /red

Pos terkait