Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Melakukan Sosialisasi Tentang Bahaya Penyebaran Faham Radikalisme Terorisme Desa Siap Siaga

refubliknews.com,- Bandung Badan Penanggulangan Teroris Nasional melakukan sosialisasi desa siap siaga yang diselenggarakan di aula desa’ Cisondari Kecamatan Pasir Jambu Kabupaten Bandung
23/April 2025

Turut hadir Ka Polsek Pasir Jambu AKP Iwsn Cahyadi Si.kom.MM serta Babinsa juga beberapa perangkat desa serta tokoh masyarakat desa Cisondari

Sebagai membicara Aktivis juga mantan anggota terorisme yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan saya pernah ikut di jamaah surotoid kemudian pernah juga dijamah Syariah jadi ada hampir organisasi investigasi Indonesia maaf kepada pemerintah dan masyarakat Indonesia terhadap tindakan-tindakan yang salah yang pernah saya lakukan karena ada kegiatan-kegiatan beradikalisasi yang dilakukan di dalam lapas di dalam urutan dan 8 baik yang dilakukan oleh densus 88 yang membuat menyadarkan para aktivis teroris dan saya belum menemukan titik kesadaran dan akhirnya saya kembali ke negara kesatuan Republik Indonesia setelah saya bebas saya ikut dalam program desa siap siaga

yang di awali oleh badan Nasional penanggulangan terorisme atau BNPT ini sudah masuk tahun ke-4 ya mensosialisasikan ke desa-desa ya tentang bahaya penyebaran paham radikalisme mengapa desa ya kenapa desa yang dipilih karena memang berdasarkan pengalaman saya berangkat dan sering melakukan rekrut Saya seorang yang merekrut ke banyak-banyak anggota itu banyak sekali yang saya rekrutmen orang-orang yang dari desa dari berbagai desa dan kemudian juga bukan sekedar itu ketika ada DPO DPO yang paling berbahaya yang paling aman itu kemudian disembunyikan di desa dan lagi yang ketiga bahwa karena kami bergerak dengan kekuatan militer

maka perlu ada pelatihan pelatihan-pelatihan militer itu tidak mungkin kami lakukan di kota maka banyak dilakukan di desa-desa mengapa banyak desa pastinya pertama adalah saya tidak ikut pada masa ketika saya di kelas 2 SMA masih muda masih punya gejolak muda dan ketika saya ingin menyalurkan apa berontak terhadap keadaan ini justru kesalahan saya bertemu dengan orang yang merekrut saya yang berpaham teroris sehingga sudah apa menjadi mindset di dalam pemikiran saya bahwa satu-satunya jalan untuk merubah keadaan itu saya harus punya kekuatan militer yang dimaksud dengan merupakan keadaan pemerintah

misalnya keadaan tidak adil ya kemudian saya menganggap belum keadaan yang tidak Islam keadaan yang selalu mendzolimi masyarakat kadang-kadang seperti itu saya tidak dengan jalan misalnya saya harus berubah harusnya kan saya berubah dengan masuk partai misalnya ya bagi saya bagi kami pada masa itu ya itu demokrasi itu kami harapkan makanya enggak pernah sih kita masuk paksa itu itulah yang lebih dari Indonesia

Menjalankan agama orang-orang yang pengusaha kemudian ada orang-orang yang dosen menjadi guru besar kemudian petani juga ada bahkan ketika saya masuk ke daerah di Sumatera di apa namanya eee saya lupa daerahnya salah satunya di Sumatera itu itu saya masuk justru ke eh transmigrasi pertama adalah sumbangan dari semua anggota itu untuk pertama yang kedua tadi dengan cara-cara menghalalkan segala cara melakukan penipuan baik dengan jalan kemanusiaan bahkan membuat kotak-kotak amal yang kotak amal itu sepertinya buat kemanusiaan tapi akhirnya bisa dipakai buat apa namanya aksi-aksi mereka dan yang berikutnya adalah anda sumbangan-sumbangan dari negara-negara lain

Aku namanya kalau tidak ada baiat masyarakat ini harapannya masyarakat semakin mengerti semakin tahu semakin punya daya tangkal semakin punya imun jadi saya berharap bahwa faham teroris di Indonesia tidak ada lagi serta masyarakat sudah mengetahui betapa bahayanya Faham Radikalisme Terorisme buat pribadi dan juga untuk keluarga kita itu yang selalu saya utarakan sebagai aktivis mantan Terorisme dalam setiap paparan saya ke masyarakat Karna saya sekarang sudah kembali insya dan kembali mencintai negara Republik Indonesia tercinta ini ucapnya

RN/ Dermawan Setiawan /red

Pos terkait